Sunday, May 20, 2007

Jalur Pipa Gas

Ini adalah sebagian perjalanan saya memiliki sepeda Polygon. Saya memulai hobi bersepeda kembali bulan November 2005. Ini karena teman - teman tetangga yang mengajak dan mengompori saya. Sepeda pertama saya adalah MTB Polygon MT-100. Ini cukup bagus untuk seorang pemula seperti saya.

Tanggal 1 Januari 2006 terbentuklah klub MTB-BTM (mountain bike batam), saat itu anggota masih sedikit, dan kita baru nyoba jalur yang deket - dekat saja. Tetapi jalur deket di sekitar kami adalah perbukitan dari rangkain Bukit Mata Kucing. Karena sepeda yang saya tunggangi adalah type hardtail, seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya pengetahuan tentang bersepeda dari teman - teman, saya memutuskan untuk upgrade ke soft tail supaya sesuai dengan medan yang dilalui. Pilihan saya jatuh pada Axion, juga keluaran Polygon.

Bulan berganti bulan anggota mtb-btm semakin banyak, dan tersebar di seluruh Batam. Supaya komunikasi antar anggota lebih intens dan murah akhirnya dibuatlah milis mtb-btm@googlegroups.com. Tentu saja setelah anggota banyak dan tersebar kami tidak bisa hanya mengandalkan jalur yang deket saja. Maka dimulailah perburuan jalur - jalur baru, biasanya kami lakukan tiap hari Sabtu oleh beberapa member saja. Baru kalau jalurnya memuaskan dan bisa dilalui sepeda, kita nyepeda bareng pada hari Minggu-nya. Komunitas kami adalah komunitas pekerja semua. Kadang - kadang karena tuntutan perusahaan tidak jarang hari Sabtu harus nyangkul, maka survey mencari jalur baru sering tidak bisa dilakukan. Oleh karenanya hari minggunya mencoba jalur baru tanpa melalui survey dulu. Kadang seorang member hanya melihat di GPS saja, trus kita memutuskan nggowes (bersepeda) pada hari Minggu.

Pernah sekali, kami punya pengalaman yang tidak bisa terlupakan. Waktu itu rame-rame nggowes ke jalur pipa pas (JPG) di daerah Dapur 12. Karena berangkat cuma modal GPS, tanpa survey, akhirnya setelah habis jalur tanah keras,kami terpaksa menggenjot di tanah sedikit berlumpur. Jalur ini adanya di sisa - sisa hutan yang ada di Batam. Kira - kira 1 km dari titik tersebut sepeda sudah nggak bisa lagi dinaiki karena lumpur semakin tebal. Sedangkan mau balik sudah tanggung, karena di depan sana tampak tanah datar sudah menunggu. Tetapi rupanya ditengah - tengah jalur ini ada sungai berkelok yang tidak kelihatan dari jauh. Lama kami berada di bibir sungai menunggu keajaiban sambil jalan kaki ke kanan kiri di hutan mangrove, barangkali ada jalan setapak. Rupanya nasib baik masih berpihak, tak berapa lama lewat dua nelayan naik perahu sedang mencari kepiting. Akhirnya rombongan menyebrang sungai dalam tiga trip. Sampai ujung sungai, belum lagi nasib membaik. Di depan sana masih ada jalan berlumpur 1 km lagi. Saya cukup beruntung Axion saya pakai ban 2.1 sehingga meski kaki ambles hampir selutut tetapi sepeda tetap bisa dituntun. Jalur ini menyisakan cerita sepatu sport bisa terbelah solnya jadi empat bagian.

Sepeda Axion saya juga pernah melalui pasir di pantai Nongsa yang sedang surut Dengan begitu banyaknya koleksi jalur MTB, sesekali kami juga ingin ON ROAD menuju Pulau Galang Baru yang sudah ada 6 jembatan menghubungkan 7 pulaunya sekitar 80 Km panjangnya. Mudah - mudah kami bisa mengadakan international tour de Barelang suatu saat nanti.

Tulisan ini pernah dirilis di http://www.polygoncycle.com/ &

mtb-indonesia@yahoogroups.com

Email: issikepri.ketua1@gmail.com